EFEK SAMPING OBAT (ESO)
Efek samping obat didefinisikan sebagai suatu reaksi yang
tidak menguntungkan dan tidak diinginkan pada penggunaan dosis terapi, diagnose
dan profilaksis. Sedangkan obat sendiri didefinisikan sebagai suatu substansi
ataupun produk yang digunakan untuk merubah atau menyelidiki sistem fisiologi
atau keadaan patologi untuk keuntungan pemakai.
Pada tahun 1977, Rawlins dan Thompson telah membuat
klasifikasi ESO menjadi ESO tipe A dan ESO tipe B, sementara Bateman mengklasifikasikannya menjadi
ESO tipe A,B,C, D, dan E.
1.
ESO tipe A
-
Peningkatan efek farmakologi melebihi normal suatu obat pada
dosis terapi yan dianjurkan, seperti bradikardia pada pengguna antagonist
beta-adrenoseptor dan perdarahan pada pengguna antikoagulan
-
Mudah diduga (prediktabilitas tinggi) melalui pengenalan efek
farmakologi obat yang bersangkutan, biasanya tergantung pada dosis yang
digunakan
-
Insiden dan mordibitasnya tinggi tetapi umumnya memiliki
angka mortalitas yang rendah
-
Sering timbul akibat perubahan farmakokinetik obat oleh
penyakit atau farmakoterapi yang bersamaan
1.
ESO tipe B
-
Reaksi abnormal yang betul-betul menyimapang dari efek
farmakologi yang diketahui pada dosis terapi yang dianjurkan dan cara
penggunaan yang normal
-
Ditemukan pada kejadian hipertermia maligna akibat pemberian
obat anestesi dan terjadinya reaksi-reaksi imunologik termasuk reaksi
anafilaktoid
-
Memiliki prediktabilitas yang rendah dann tidak terdeteksi
pada pemeriksaan toksikologi yang konvensional
-
Insiden dan mordibitasya rendah tetapi mempunyai mortalitas
yang tinggi
2.
ESO tipe C
-
Efek kronik terjadi kibat terapi jangka panjang
-
Contohnya pada penggunaan yang dalam jangka panjang
chloroquine
3.
ESO tipe D
-
Efek samping obat yang lambat atau delayed yang terjadi
beberapa tahun setelah terapi jangka panjang
-
--->Contohnya efek samping obat diethystilbesterol adeno Ca vagina
4.
ESO tipe E
-
Efek pada akhir terapi (end
of treatment) yang terjadi akibat penggunaan obat yang dihentikan secara
tiba-tiba
-
Contohnya pada penggunaan steroid yang meng-induced cushing syndrome
Klasifikasi berdasarkan Suherman dkk, klasifikasinya :
1.
Kelainan Respon Bawaan
-
Reaksi alergi merupakan suatu reaksi immunologi dan berbentuk
ESO tipe B, insidennya dipengaruhi factor obat, penderita dan penyakit.
-
Ciri-cirinya :
1.
Tidak berkaitan dengan efek karmakologinya, dapt timbul pada
dosis rendah dan reaksinya yang sama juga bisa dihasilkan pada pemberian yang
berulang pada obat tersebut.
-
Manifestasi yang sering berbentuk kelainan kulit, edema
angioneurotik, serum sickness, asthma
dan anafilaktik
-
Reaksi akibat factor genetic berkaitan dengan terjadinya
perubahan farmakokinetik obat atau perubahan sensitivitas jaringan, yang
kemudian menimbulkan terjadinya perbedaan respon secara individual
2.
Kelainan respon yang didapat (acquired)
-
Reaksinya merupakan ESO tipe A
-
Berkaitan dengan penyakit yang menyertainya
-
Contoh : kelainan respon yang ditemukan pada penderita gagal
ginjal ataupun hati
3.
Kelainan respon akibat kelainan presentasi dan pemberian obat
Biasa terjadi pada
pemberian obat dengan bioavailabilitas yang berbeda atau pada pemberian dosis
yang berlebihan
4.
Kelainan respon akibat interaksi obat
Beberapa interaksi obat
menimbulkan efek terapi dan reaksi yang tidak diharapkan. Kejadiannya
proposional dengan jumlah obat yang diberikan
FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI ESO :
1.
Onset of Reaction
-
ESO akut pada kejadian anafilaktik shock akibat suntikan
penisilin
-
ESO kronis pada kejadian retinopatia akibat klorokin
-
ESO yang timbul lama sekali setelah obat dihentikan pada
kejadian adenokarsinoma vagina akibat dietilstilbesterol.
2.
Umur
-
ESO lebih sering terjadi pada usia yang sangat muda karena
fungsi farmakokinetiknya belum berkembang dengan baik sehingga fungsinya belum
sempurna
-
ESO juga sering terjadi pada usia yang sangat tua karena
fungsi farmakokinetiknya yang berkurang akibat dari organ-organ yang terlibat
didalamnya sudah mulai berkurang fungsinya
3.
Patofisiologi
Beberapa penyakit dapat
merubah farmakokinetik obat ataupun sensitivitas jaringan terhadap obat
4.
Cara penggunaan obat
Pemberian obat dengan
dosis yang berlebihan atau untuk waktu yang lama merupakan factor predisposisi
ESO tipe A
5.
Jenis kelamin
Wanita lebih sering
mengalami ESO dibandingkan pria
6.
Riwayat alergi
Penderita yang pernah
mengalami ESO umumnya lebih sensitive untuk mengalami ESO daripada penderita
yang belum pernah samasekali mengalaminya
7.
Terapi polifaramasi
Peningkatan kejadian ESO
sebanding dengan meningkatnya jumlah obat yang digunakan
8.
Factor RAS atau genetic
Contoh untuk genetic,
dimana terjadi deficiency dari G-6 Posfat Dehidrogenase
MONITORING EFEK SAMPING OBAT (MESO)
MESO didefinisikan sebagai cara pelaporan (reporting), pencatatan (recording) dan evaluasi (evaluating) secara sistematik mengenai
kejadian ESO baik melalui resep atupun tanpa resep. Tujuan dari MESO ini adalah
:
1.
Mengidentifikasi ESO sedini mungkin
2.
Menentukan frekuensi serta insidensi ESO
3.
Mengidentifikasi semua factor yang mungkin menjadi penyebab
ataupun mempengaruhi perkembangan ESO
Ada beberapa jenis MESO,
yaitu :
1.
Spontaneous Monitoring
2.
Voluntary Monitoring
3.
Intensive Hospital Monitoring
4.
Mandatory or Compulsary Monitoring
5.
Record Linkage
6.
Limited Monitored Release
Jenis-jenis MESO tersebut memiliki kelebihan ataupun
kekurangan yang dapat dilihat pada table dibawah ini :
CARA MESO
|
KEBAIKAN
|
KELEMAHAN
|
Spontaneous Monitoring
|
Sederhana, murah,
populasi besar, dan dapat menemukan ESO yang jarang dan lambat
|
Laporan tidak lengkap,
dan frekuensi ESO tidak dapat di evaluasi
|
Voluntary Monitoring
|
Relative murah, populasi besar,
semua obat, dan dapat didapat early
warning sehingga mudah disebarluaskan
|
Kebenaran dari early warning sukar dipastikan, partisipasi dari profesi
kesehatan kurang
|
Intensive Hospital
Monitoring
|
Dapat mengetahui
insidensi dan factor resiko
|
Biayanya biasanya besar,
populasi terbatas, ESO yang lambat tak diketahui
|
Mandatory Monitoring
|
Laporan pasti ada ( peraturan ),
dan ideal untuk Rumah Sakit
|
Kebenaran laporan diragukan
|
Record Linkage
|
Dapat menemukan ESO
kronis, congenital serta suatu keganasan
|
Data berlebihan,
ungkapan istilah tidak seragam, dan laporan yang ada biasanya tidak lengkap
|
Limited Monitored
Release
|
Dapat mengetahui frekuensi ESO
|
Terbatas pada obat dan waktu
tertentu
|
referensi : buku farmakologi klinik Herri S. sastramihardja
Contoh meso apa bang?
BalasHapus