Sabtu, 15 Juni 2013

Efek Samping Obat dan Monitoring Efek Samping Obat


EFEK SAMPING OBAT (ESO)
            Efek samping obat didefinisikan sebagai suatu reaksi yang tidak menguntungkan dan tidak diinginkan pada penggunaan dosis terapi, diagnose dan profilaksis. Sedangkan obat sendiri didefinisikan sebagai suatu substansi ataupun produk yang digunakan untuk merubah atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi untuk keuntungan pemakai.
            Pada tahun 1977, Rawlins dan Thompson telah membuat klasifikasi ESO menjadi ESO tipe A dan ESO tipe B, sementara Bateman mengklasifikasikannya menjadi ESO tipe A,B,C, D, dan E.
1.      ESO tipe A
-          Peningkatan efek farmakologi melebihi normal suatu obat pada dosis terapi yan dianjurkan, seperti bradikardia pada pengguna antagonist beta-adrenoseptor dan perdarahan pada pengguna antikoagulan
-          Mudah diduga (prediktabilitas tinggi) melalui pengenalan efek farmakologi obat yang bersangkutan, biasanya tergantung pada dosis yang digunakan
-          Insiden dan mordibitasnya tinggi tetapi umumnya memiliki angka mortalitas yang rendah
-          Sering timbul akibat perubahan farmakokinetik obat oleh penyakit atau farmakoterapi yang bersamaan
1.      ESO tipe B
-          Reaksi abnormal yang betul-betul menyimapang dari efek farmakologi yang diketahui pada dosis terapi yang dianjurkan dan cara penggunaan yang normal
-          Ditemukan pada kejadian hipertermia maligna akibat pemberian obat anestesi dan terjadinya reaksi-reaksi imunologik termasuk reaksi anafilaktoid
-          Memiliki prediktabilitas yang rendah dann tidak terdeteksi pada pemeriksaan toksikologi yang konvensional
-          Insiden dan mordibitasya rendah tetapi mempunyai mortalitas yang tinggi
2.      ESO tipe C
-          Efek kronik terjadi kibat terapi jangka panjang
-          Contohnya pada penggunaan yang dalam jangka panjang chloroquine
3.      ESO tipe D
-          Efek samping obat yang lambat atau delayed yang  terjadi beberapa tahun setelah terapi jangka panjang
-          --->Contohnya efek samping obat diethystilbesterol             adeno Ca vagina
4.      ESO tipe E
-          Efek pada akhir terapi (end of treatment) yang terjadi akibat penggunaan obat yang dihentikan secara tiba-tiba
-          Contohnya pada penggunaan steroid yang meng-induced cushing syndrome
Klasifikasi berdasarkan Suherman dkk, klasifikasinya :
1.      Kelainan Respon Bawaan
-          Reaksi alergi merupakan suatu reaksi immunologi dan berbentuk ESO tipe B, insidennya dipengaruhi factor obat, penderita dan penyakit.
-          Ciri-cirinya            :
1.      Tidak berkaitan dengan efek karmakologinya, dapt timbul pada dosis rendah dan reaksinya yang sama juga bisa dihasilkan pada pemberian yang berulang pada obat tersebut.
-          Manifestasi yang sering berbentuk kelainan kulit, edema angioneurotik, serum sickness, asthma dan anafilaktik
-          Reaksi akibat factor genetic berkaitan dengan terjadinya perubahan farmakokinetik obat atau perubahan sensitivitas jaringan, yang kemudian menimbulkan terjadinya perbedaan respon secara individual
2.      Kelainan respon yang didapat (acquired)
-          Reaksinya merupakan ESO tipe A
-          Berkaitan dengan penyakit yang menyertainya
-          Contoh : kelainan respon yang ditemukan pada penderita gagal ginjal ataupun hati
3.      Kelainan respon akibat kelainan presentasi dan pemberian obat
Biasa terjadi pada pemberian obat dengan bioavailabilitas yang berbeda atau pada pemberian dosis yang berlebihan
4.      Kelainan respon akibat interaksi obat
Beberapa interaksi obat menimbulkan efek terapi dan reaksi yang tidak diharapkan. Kejadiannya proposional dengan jumlah obat yang diberikan

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI ESO :
1.      Onset of Reaction
-          ESO akut pada kejadian anafilaktik shock akibat suntikan penisilin
-          ESO kronis pada kejadian retinopatia akibat klorokin
-          ESO yang timbul lama sekali setelah obat dihentikan pada kejadian adenokarsinoma vagina akibat dietilstilbesterol.
2.      Umur
-          ESO lebih sering terjadi pada usia yang sangat muda karena fungsi farmakokinetiknya belum berkembang dengan baik sehingga fungsinya belum sempurna
-          ESO juga sering terjadi pada usia yang sangat tua karena fungsi farmakokinetiknya yang berkurang akibat dari organ-organ yang terlibat didalamnya sudah mulai berkurang fungsinya
3.      Patofisiologi
Beberapa penyakit dapat merubah farmakokinetik obat ataupun sensitivitas jaringan terhadap obat
4.      Cara penggunaan obat
Pemberian obat dengan dosis yang berlebihan atau untuk waktu yang lama merupakan factor predisposisi ESO tipe A
5.      Jenis kelamin
Wanita lebih sering mengalami ESO dibandingkan pria
6.      Riwayat alergi
Penderita yang pernah mengalami ESO umumnya lebih sensitive untuk mengalami ESO daripada penderita yang belum pernah samasekali mengalaminya
7.      Terapi polifaramasi
Peningkatan kejadian ESO sebanding dengan meningkatnya jumlah obat yang digunakan
8.      Factor RAS atau genetic
Contoh untuk genetic, dimana terjadi deficiency dari G-6 Posfat Dehidrogenase

MONITORING EFEK SAMPING OBAT (MESO)
            MESO didefinisikan sebagai cara pelaporan (reporting), pencatatan (recording) dan evaluasi  (evaluating) secara sistematik mengenai kejadian ESO baik melalui resep atupun tanpa resep. Tujuan dari MESO ini adalah :
1.      Mengidentifikasi ESO sedini mungkin
2.      Menentukan frekuensi serta insidensi ESO
3.      Mengidentifikasi semua factor yang mungkin menjadi penyebab ataupun mempengaruhi perkembangan ESO
Ada beberapa jenis MESO, yaitu :
1.      Spontaneous Monitoring
2.      Voluntary Monitoring
3.      Intensive Hospital Monitoring
4.      Mandatory or Compulsary Monitoring
5.      Record Linkage
6.      Limited Monitored Release
Jenis-jenis MESO tersebut memiliki kelebihan ataupun kekurangan yang dapat dilihat pada table dibawah ini :




CARA MESO
KEBAIKAN
KELEMAHAN
Spontaneous Monitoring
Sederhana, murah, populasi besar, dan dapat menemukan ESO yang jarang dan lambat
Laporan tidak lengkap, dan frekuensi ESO tidak dapat di evaluasi
Voluntary Monitoring
Relative murah, populasi besar, semua obat, dan dapat didapat early warning sehingga mudah disebarluaskan
Kebenaran dari early warning sukar dipastikan, partisipasi dari profesi kesehatan kurang
Intensive Hospital Monitoring
Dapat mengetahui insidensi dan factor resiko
Biayanya biasanya besar, populasi terbatas, ESO yang lambat tak diketahui
Mandatory Monitoring
Laporan pasti ada ( peraturan ), dan ideal untuk Rumah Sakit
Kebenaran laporan diragukan
Record Linkage
Dapat menemukan ESO kronis, congenital serta suatu keganasan
Data berlebihan, ungkapan istilah tidak seragam, dan laporan yang ada biasanya tidak lengkap
Limited Monitored Release
Dapat mengetahui frekuensi ESO
Terbatas pada obat dan waktu tertentu



 referensi : buku farmakologi klinik Herri S. sastramihardja

1 komentar: